Pengumuman tingkat suku bunga (minimum bid rate) oleh Bank Sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) selalu menjadi acuan bagi pelaku ekonomi dan bisnis. Ini menunjukkan besarnya pengaruh kebijakan the Fed terhadap perekonomian global.
Dalam artikel ini kita akan mempelajari peran the Fed dalam sejarah perekonomian Amerika Serikat.
1. SEJARAH BERDIRINYA THE FEDERAL RESERVE.
The Fed merupakan penyokong utama kekuatan ekonomi Amerika Serikat sampai saat ini.
Beberapa pihak menyebutkan jika pimpinan tertinggi (chairman) the Fed memiliki pengaruh terkuat di negara adidaya tersebut setelah presiden. Kekuasaannya jauh melebihi menteri, bahkan wakil presiden sekalipun.
Aturan mengenai pendirian the Fed (Federal Reserve Act) ditetapkan pada 23 Desember 1913, di masa kepemimpinan Presiden Woodrow Wilson.
Tujuan awal pendirian the Fed adalah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas keuangan negara (Johnson, R. Historical Beginnings… The Federal Reserve, 2010).
Namun, saat itu the Fed hanya dianggap sebagai institusi minor yang dikelola dibawah kendali presiden dan departemen keuangan (the United States Department of the Treasury).
Perlu dicatat bahwa di era tersebut (pasca perang sipil sampai dengan terjadinya resesi ekonomi (the great depression)), Amerika Serikat menggunakan emas sebagai standar untuk menilai kurs mata uang.
Pada masa Perang Dunia ke-2, the Fed berperan dalam penyediaan dana perang, antara lain melalui pengurangan cadangan wajib bagi bank komersial, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai biaya perang.
the Fed juga menurunkan suku bunga pinjaman untuk kepentingan utang pemerintah.
Setelah perang berakhir, muncul gagasan agar secara organisatoris dan kewenangan, the Fed bisa independen dalam menetapkan kebijakan moneter.
Melalui berbagai diskusi, akhirnya terjadi kesepakatan antara the Fed dan Departemen Keuangan AS yang tertuang dalam the Treasury-Federal Reserve Accord, pada 4 Maret 1951, yang meneguhkan independensi the Fed dalam menentukan kebijakan moneter, sekaligus sebagai tonggak modernisasi the Fed seperti yang kita lihat saat ini.
2. PERAN THE FED SAAT KRISIS FINANSIAL 2008 - 2009.
Salah satu peran penting the Fed dalam perekonomian AS adalah ketika institusi ini merespon krisis finansial pada 2008-2009.
Pada periode tersebut, krisis finansial melanda perekonomian dunia, termasuk AS.
Sektor riil menjadi sektor terdampak paling parah, ditandai dengan jatuhnya harga-harga properti/perumahan, serta merosotnya daya beli masyarakat.
Krisis juga melanda pasar saham dengan tumbangnya saham-saham perusahaan berbasis internet (dotcom stocks).
Melalui analisa kondisi sebelum krisis, diketahui jika banyak sektor swasta yang memiliki utang dengan nominal besar.
The Fed menduga adanya kegagalan bank komersial dalam memonitor dan mengelola risiko, terlalu mengandalkan aliran dana jangka pendek, serta menggunakan modal untuk usaha yang berisiko tinggi.
Selain itu, the Fed juga menyebutkan kegagalan sektor publik, ditandai dengan tumpang-tindihnya peraturan, kegagalan dalam pengawasan peraturan, serta kegagalan dalam mengelola stabilitas sistem keuangan.
Krisis tersebut menyebabkan tumbangnya korporasi besar, seperti Lehman Brothers (mengalami kebangkrutan), Merrill Lynch (di akuisisi Bank of America), serta AIG (menjalani restrukturisasi).
Untuk mengatasi persoalan, the Fed mengambil beberapa kebijakan, yakni:
Kebijakan-kebijakan tersebut mampu memacu stabilitas sistem finansial dan tersedianya kredit untuk sektor rumahtangga dan bisnis (disarikan dari kuliah umum yang disampaikan oleh chairman the Fed, Ben Bernanke, pada George Washington University School of Business, 27 Maret 2012).
Isu penting lainnya adalah tentang kebijakan quantitave easing (QE). Untuk topik ini telah dibahas dalam artikel Memahami Makna Quantitative Easing.
Demikian uraian terkait peran the Fed dalam perkembangan perekonomian Amerika Serikat. **
ARTIKEL TERKAIT :
Seputar Terbentuknya Bank Dunia (the World Bank)
Sejarah Terbentuknya The International Monetary Fund (IMF): misi dan kontroversi
Mengenal Konsep Grameen Bank: memaknai berbagi (sharing) dalam ekonomi
Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (the European Central Bank)
Dalam artikel ini kita akan mempelajari peran the Fed dalam sejarah perekonomian Amerika Serikat.
1. SEJARAH BERDIRINYA THE FEDERAL RESERVE.
The Fed merupakan penyokong utama kekuatan ekonomi Amerika Serikat sampai saat ini.
Beberapa pihak menyebutkan jika pimpinan tertinggi (chairman) the Fed memiliki pengaruh terkuat di negara adidaya tersebut setelah presiden. Kekuasaannya jauh melebihi menteri, bahkan wakil presiden sekalipun.
Aturan mengenai pendirian the Fed (Federal Reserve Act) ditetapkan pada 23 Desember 1913, di masa kepemimpinan Presiden Woodrow Wilson.
Tujuan awal pendirian the Fed adalah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas keuangan negara (Johnson, R. Historical Beginnings… The Federal Reserve, 2010).
Namun, saat itu the Fed hanya dianggap sebagai institusi minor yang dikelola dibawah kendali presiden dan departemen keuangan (the United States Department of the Treasury).
Perlu dicatat bahwa di era tersebut (pasca perang sipil sampai dengan terjadinya resesi ekonomi (the great depression)), Amerika Serikat menggunakan emas sebagai standar untuk menilai kurs mata uang.
Pada masa Perang Dunia ke-2, the Fed berperan dalam penyediaan dana perang, antara lain melalui pengurangan cadangan wajib bagi bank komersial, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai biaya perang.
the Fed juga menurunkan suku bunga pinjaman untuk kepentingan utang pemerintah.
Setelah perang berakhir, muncul gagasan agar secara organisatoris dan kewenangan, the Fed bisa independen dalam menetapkan kebijakan moneter.
Melalui berbagai diskusi, akhirnya terjadi kesepakatan antara the Fed dan Departemen Keuangan AS yang tertuang dalam the Treasury-Federal Reserve Accord, pada 4 Maret 1951, yang meneguhkan independensi the Fed dalam menentukan kebijakan moneter, sekaligus sebagai tonggak modernisasi the Fed seperti yang kita lihat saat ini.
2. PERAN THE FED SAAT KRISIS FINANSIAL 2008 - 2009.
Salah satu peran penting the Fed dalam perekonomian AS adalah ketika institusi ini merespon krisis finansial pada 2008-2009.
Pada periode tersebut, krisis finansial melanda perekonomian dunia, termasuk AS.
Sektor riil menjadi sektor terdampak paling parah, ditandai dengan jatuhnya harga-harga properti/perumahan, serta merosotnya daya beli masyarakat.
Krisis juga melanda pasar saham dengan tumbangnya saham-saham perusahaan berbasis internet (dotcom stocks).
Melalui analisa kondisi sebelum krisis, diketahui jika banyak sektor swasta yang memiliki utang dengan nominal besar.
The Fed menduga adanya kegagalan bank komersial dalam memonitor dan mengelola risiko, terlalu mengandalkan aliran dana jangka pendek, serta menggunakan modal untuk usaha yang berisiko tinggi.
Selain itu, the Fed juga menyebutkan kegagalan sektor publik, ditandai dengan tumpang-tindihnya peraturan, kegagalan dalam pengawasan peraturan, serta kegagalan dalam mengelola stabilitas sistem keuangan.
Krisis tersebut menyebabkan tumbangnya korporasi besar, seperti Lehman Brothers (mengalami kebangkrutan), Merrill Lynch (di akuisisi Bank of America), serta AIG (menjalani restrukturisasi).
Untuk mengatasi persoalan, the Fed mengambil beberapa kebijakan, yakni:
- memperbaiki kegagalan sistem finansial.
- menyuntikkan dana pada institusi finansial.
- memberikan garansi (blanket guarantee) untuk meningkatkan kepercayaan kreditur.
- menormalkan kembali pasar kredit.
- menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk memacu aktivitas perekonomian.
Kebijakan-kebijakan tersebut mampu memacu stabilitas sistem finansial dan tersedianya kredit untuk sektor rumahtangga dan bisnis (disarikan dari kuliah umum yang disampaikan oleh chairman the Fed, Ben Bernanke, pada George Washington University School of Business, 27 Maret 2012).
Isu penting lainnya adalah tentang kebijakan quantitave easing (QE). Untuk topik ini telah dibahas dalam artikel Memahami Makna Quantitative Easing.
Demikian uraian terkait peran the Fed dalam perkembangan perekonomian Amerika Serikat. **
ARTIKEL TERKAIT :
Seputar Terbentuknya Bank Dunia (the World Bank)
Sejarah Terbentuknya The International Monetary Fund (IMF): misi dan kontroversi
Mengenal Konsep Grameen Bank: memaknai berbagi (sharing) dalam ekonomi
Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (the European Central Bank)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar