coba

Proyeksi Perekonomian Global di 2019

2019 baru saja dimulai, perekonomian global diprediksi mengalami dinamika menarik, terutama terkait ekonomi domestik di beberapa negara maju dan berkembang, perdagangan internasional yang masih diwarnai perang tarif, serta perkembangan teknologi yang menggeser perilaku produksi dan konsumsi.

Proyeksi Perekonomian Global 2019
Pada artikel ini kita akan melihat proyeksi perekonomian global di 2019 beserta dinamika yang berkembang didalamnya.

Dalam studinya, IMF memprediksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2019 dikisaran 3.7%, terutama didukung oleh stabilnya ekonomi domestik Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa dan beberapa negara berkembang.

Adapun rata-rata pertumbuhan ekonomi di negara maju (terdapat 39 negara yang termasuk dalam developed countries) berada di angka 2.1%, sementara untuk negara berkembang (ada 155 negara dalam kategori emerging markets and developing countries) mencapai 4.7%.



Jumlah populasi penduduk dunia di 2019 diperkirakan mencapai 7.55 miliar jiwa, dengan rincian sekitar 1.07 miliar jiwa tinggal di negara maju, dan lebih dari 6.48 miliar penduduk berada di negara berkembang.

Sedangkan besaran GDP global pada 2019 diproyeksikan mencapai US$ 88.08 triliun, dimana GDP untuk negara maju sebesar US$ 53.04 triliun dan GDP negara berkembang sekitar US$ 35.04 triliun.

Secara keseluruhan, GDP per kapita (current-price based) global pada 2019 mencapai US$ 11.67 ribu, dengan rata-rata GDP per kapita di negara maju sebesar US$ 49.4 ribu dan di negara berkembang US$ 5.41 ribu.

Inflasi untuk tahun ini diprediksikan mencapai 3.8% secara global, dimana inflasi di negara maju berkisar di angka 1.9% dan negara berkembang 5.2% (International Monetary Fund. World Economic Outlook: Chalenges to Steady Growth, October 2018).

Sementara dalam penelitiannya, Bank Dunia menegaskan beberapa poin penting terkait perekonomian dunia di 2019, terutama dalam hubungannya dengan perkembangan teknologi, kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan, ketersediaan lapangan kerja, serta peranan teknologi terapan dalam berbagai bidang kehidupan.

Berikut rangkumannya:
  • perkembangan teknologi digital mampu mempercepat proses, baik di sektor manufaktur, logistik, hingga jasa layanan pada konsumen.
  • platform marketplace menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan bisnis dan inovasi, sehingga mampu mendorong percepatan laju perekonomian.
  • otomasi (automation) berdampak positif dalam berbagai hal, baik dalam proses percepatan produksi hingga peningkatan layanan kesehatan.
  • teknologi berperan penting dalam mengasah keterampilan individu, melalui berbagai aplikasi yang disediakan jaringan internet.
  • di negara-negara maju seperti Korea Selatan, Singapura, dan Inggris, penerapan teknologi telah memangkas tenaga kerja hingga lebih dari 10%.
  • di wilayah Eropa, perubahan teknologi mampu menggantikan tugas-tugas rutin yang ada sebelumnya, dan menciptakan lebih dari 23 juta jenis pekerjaan baru pada periode 1999 – 2016.
  • teknologi mampu meningkatkan standar hidup secara global, namun tidak merata di berbagai wilayah.
  • secara umum platform-plaform teknologi membawa dampak positif, namun terbatas untuk kalangan yang melek teknologi.
  • teknologi menyediakan fasilitas untuk bekerja secara online, sehingga bisa menggerakkan perekonomian agregat. Fenomena ini dikenal dengan istilah gig economy.
  • teknologi meningkatkan daya jelajah pasar dan proses layanan (penjualan dan purna jual) secara ringkas dan cepat.
  • usia harapan hidup mengalami peningkatan akibat kemajuan teknologi pangan, kesehatan, dan medis. Namun demikian hal ini belum merata di tiap negara, dimana masih terdapat banyak kasus anak kurang gizi, kelaparan, dan kematian akibat penyakit yang tidak tertangani secara profesional.
  • pendidikan yang menjamin anak-anak memperoleh pengetahuan secara luas juga masih terbatas, terutama di negara miskin dan berkembang.

Bank Dunia menyebutkan beberapa faktor penting yang harus menjadi perhatian negara-negara dalam menghadapi perkembangan perekonomian ke depan, yakni:
  • investasi pada SDM merupakan prioritas utama untuk memenangkan persaingan global.
  • pengembangan keterampilan, terutama keterampilan kognitif, kemampuan bekerjasama, serta kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan jaman.
  • investasi pada infrastruktur, antara lain jalan, pelabuhan, serta penghubung wilayah perdesaan-perkotaan; dengan demikian mampu menjadi daya ungkit untuk pemerataan pembangunan.
  • perlindungan sosial bagi setiap individu, sehingga mereka mampu mengembangkan potensi diri secara maksimal.
  • tersedianya akses telekomunikasi dan internet yang cepat dan terjangkau, sehingga memungkinkan setiap individu meningkatkan kapasitas dan kesempatan kerja.
  • SDM berkualitas hanya akan berhasil jika dikembangkan sejak usia dini, meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan.
(World Bank. World Development Report 2019: The Changing Nature of Work, 2019).

Demikian proyeksi perekonomian global di 2019 beserta dinamika yang berkembang didalamnya. **



ARTIKEL TERKAIT :
Melihat Progress Pelaksanaan SDGs (the Sustainable Development Goals)
Mencermati Situasi Perekonomian Dunia di 2018
Perkembangan Perekonomian Global 2017: bertumbuh dalam ketidakpastian
Melihat Situasi Perekonomian Global 2016

1 komentar:

  1. semoga terus berkarya dalam memuat materi ekonomi, karena bagi saya, tulisan yang ada di sini, sangat bermanfaat dalam memahami ilmu ekonomi. cara menjelaskan dan menyajikan dalam tulisan sangat menghayati sehingga kami yang membaca benar dimanja sekali. terimakasih banyak atas jasa anda.

    BalasHapus