coba

Memahami Terbentuknya Kurva IS

Pada materi-materi sebelumnya, kita telah membahas tentang konsep konsumsi (C), investasi (I), tabungan (S), serta government spending (G).

Terbentuknya Kurva IS
Kita juga sudah mempelajari konsep Keynesian Cross beserta terbentuknya kurva Keynesian Cross.

Kurva tersebut membantu menunjukkan bagaimana rencana belanja dari sektor rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah, sebagai pelaku ekonomi.

Sekarang kita akan membahas terbentuknya kurva IS, dengan memperkenalkan satu instrumen lain, yakni tingkat suku bunga/interest rate (r).



Perlu dicatat bahwa kurva IS-LM merupakan materi inti untuk model makroekonomi jangka pendek (economy in the short-run).

1. TINGKAT SUKU BUNGA (r).

Jika pada materi terdahulu, kita mengasumsikan instrumen investasi sebagai faktor yang bersifat tetap; maka agar sesuai dengan realita, kita memperkenalkan faktor yang mempengaruhi besarnya investasi, yakni tingkat suku bunga.

Bagaimana tingkat suku bunga mempengaruhi besaran investasi?

Penjelasan sederhananya: misalnya perusahaan hendak meningkatkan kapasitas output dengan menambah mesin produksi. Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk menyewa atau membeli mesin produksi secara kredit.

Jika saat itu tingkat suku bunga pinjaman sedang tinggi, maka perusahaan cenderung memilih opsi lain atau menunda rencana, daripada harus melakukan pembelian secara kredit.

Dalam hal ini, tingkat suku bunga bisa diperlakukan sebagai biaya peminjaman atas instrumen investasi.

Bila digambarkan dalam sebuah persamaan, akan terlihat sebagai berikut:
Persamaan Fungsi Investasi (dengan tingkat suku bunga) - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • seperti pada penjelasan diatas, I dan r mempunyai relasi negatif, dimana jika r tinggi, I akan cenderung turun; demikian pula sebaliknya.

Adapun kurva fungsi investasi tersebut bisa dilihat pada Gambar 1.

Kurva Fungsi Investasi dengan Faktor Tingkat Suku Bunga - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • karena relasi I dan r negatif, maka kurva yang terbentuk ber'slope negatif.
  • kenaikan tingkat suku bunga (dari r1 ke r2) akan menurunkan tingkat investasi sebesar ∆I (dari I(r1) ke I(r2)).

2. PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA PADA KURVA KEYNESIAN CROSS.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, perubahan tingkat suku bunga akan mengubah besaran investasi; maka kenaikan tingkat suku bunga (Gambar 1.) juga akan menggeser kurva Planned Expenditure (PE) pada kurva Keynesian Cross.

Adapun penjelasannya tersaji pada Gambar 2. berikut:
Kurva Keynesian Cross - pergeseran pada kurva PE - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • penurunan investasi (∆I) menggeser kurva Planned Expenditure (PE) kebawah (dari PE1 ke PE2). Ingat! PE ≡ C + I + G.
  • akibatnya, terjadi pergeseran ekuilibrium income, output; dari Y1 ke Y2.

3. TERBENTUKNYA KURVA IS.

Kurva IS terbentuk dari relasi antara Gambar 1. (kurva fungsi investasi dengan perubahan pada tingkat suku bunga) dengan Gambar 2. (pergeseran ekuilibrium pada kurva Keynesian Cross akibat perubahan besaran investasi).

Secara sederhana bisa dikatakan jika kurva IS menggambarkan kombinasi antara income (Y) dengan tingkat suku bunga (r), yang merepresentasikan ekuilibrium di pasar barang (good markets).

Adapun terbentuknya kurva IS terlihat pada Gambar 3. dibawah ini:
Kurva IS - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • kurva IS menggambarkan keseluruhan perubahan dari kedua kurva sebelumnya; dengan kata lain menunjukkan kombinasi ekuilibrium di pasar barang.

Demikian penjelasan tentang terbentuknya kurva IS. *



Referensi:
  1. Blanchard, Olivier, and David R. Johnson. (2013). Macroeconomics, 6th Edition. Pearson Education, Inc.
  2. Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer, and Richard Startz. (2011). Macroeconomics, 11th Edition, McGraw-Hill.
  3. Mankiw, N. Gregory. (2010). Macroeconomics, 7th Edition, Worth Publishing.
Materi sebelumnya:
Pergeseran Ekuilibrium Kurva Keynesian Cross akibat Perubahan Kebijakan Fiskal
Konsep Keynesian Cross dan Tercapainya Ekuilibrium

Materi selanjutnya:
Pergeseran Kurva IS akibat Perubahan Kebijakan Fiskal
Memahami Teori Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference Theory)

1 komentar: